Fotokopi Buku Paket Untuk Dibagi ke Siswa, Kepsek SDN di Toba Jadi Sorotan

foto: Buku paket yang difotocopy untuk dibawa siswa pulang

Kotakita.net, Toba – Budiman Tambunan, Kepala SDN 175806 Sibarani Nasampulu menjadi sorotan lantaran kebijakannya yang memfotokopi buku paket pegangan siswa untuk dibagikan. Meski beralasan jenis buku sudah tidak diterbitkan lagi,  hasil fotokopi yang buruk dan nyaris tak terbaca menjadi pertanda ketidakseriusan kepala sekolah dalam menghadirkan pendidikan yang bermutu. Sabtu, (12/8/2023).

Apa yang dilakukan oleh Kepsek Sibarani tentunya berbanding terbalik dengan kampanye Bupati Toba Ir. Poltak Sitorus. Dalam banyak kesempatan, Bupati selalu mengampanyekan agar kabupaten Toba menjadi gudang ilmu pengetahuan.

Read More

Bukan tanpa alasan, Pemerintah Pusat memberikan dukungan penuh ke seluruh daerah untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Dana APBN digelontorkan Rp.608,3 triliun atau sekitar 20% untuk sektor pendidikan. Termasuk untuk SDN 175806 yang dipimpin Budiman Tambunan.

Dana tersebut masuk ke sekolah-sekolah dengan berbagai jalur. Termasuk lewat Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang salah satu itemnya diperuntukkan untuk pengadaan buku paket siswa.

Dimintai konfirmasinya terkait keluhan orang tua wali yang anaknya diberi buku fotokopi yang buram, Budiman menjawab dengan santai. Dalam keterangannya, Budiman menjelaskan bahwa buku yang difotokopi untuk menambah yang kurang karena tidak ada lagi yang terbit.

“Pinotokofi nama laho mambahen na hurang lengkap tikki i, alana buku na hurang i dang adong be terbit, ni usahakan do asa adong boanon ni dakdanak tu jabuna.” Anggo buku tema na asing denggan denggan do difotokopi.” ungkap Budiman dalam bahasa Batak.

Artinya fotokopilah dibuatkan untuk menambahi yang masih kurang dulu, karena buku yang kurang tidak lagi terbit dan supaya ada buku pegangan anak untuk dibawa pulang maka diusahakanlah, kalau buku tema yang lain difotokopi dengan baik, jelas Budiman.

Dalam penelusuran awak media, untuk mengatasi buku sudah tidak terbit, buku yang digunakan tersebut dapat didownload dari website kemdikbud untuk dicetak ulang, atau bahkan boleh difotokopi. Tentunya dengan kualitas yang baik agar dapat digunakan, karena ongkos yang digunakan pun berasal dari uang negara.

(TH)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *