Edisi Mengenal Lebih Dekat Caleg PSI
Henri Samosir
Caleg Dapil Kranggan-Kota Mojokerto
Lahir di Tanjung Morawa, 5 April 1982. Pria yang sempat tinggal 6 tahun (2001-2007) di Tokyo-Jepang ini pertama sekali menapakkan kakinya di Mojokerto pada tahun 2007 silam. Sembari mengenyam pendidikan keagamaan di STTIAA Pacet, Mojokerto, Samosir pernah menjadi mahasiswa praktek di salah satu Gereja di Jl. Taman siswa Kota Mojokerto.
Setelah 13 tahun berlalu kini ia kembali ke kota onde-onde ini untuk maju sebagai Caleg DPRD-Kota Mojokerto pada pemilu tahun 2024.
Muda dan Religius
Anak ke-2 dari tujuh bersaudara ini lahir dari keluarga pemeluk kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Ayah dan ibunya adalah pemeluk agama yang taat. Agama yang merupakan warisan dari leluhur orang batak.
Menjadi kristen pada tahun 2003 ketika masih bekerja di Jepang. Pulang ke Indonesia dan melanjutkan studi Teologi di STTIAA Pacet-Mojokerto pada tahun 2007. Di kalangan Kristen, sekolah ini kerap disebut Sekolah Pendeta.
Lulus dan menyandang gelar akademik S.Th, pada tahun 2012. Dithabiskan menjadi Pendeta penginjil atau Evangelist pada tahun 2014 di salah satu gereja di Surabaya.
Pada tahun 2018 menjadi Penyuluh agama Kristen di Bimas Kristen Kanwil Kemenag Jawa Timur. Berkeliling dari Lapas satu ke Lapas yang lain. Menjadi pembimbing spiritual bagi tahanan-tahanan kriminal.
Berani dan Tegas
Seorang oknum Perwira Polri pernah mengakui keberanian seorang yang bernama Henri Samosir. Hal ini diungkapkan sesaat setelah pria batak ini melayangkan gugatan ke pengadilan negeri Mojokerto.
Tidak tanggung-tanggung, 13 Lembaga dan perorangan diseret ke pengadilan. Kejadiannya tepat pada sekitar akhir Agustus tahun 2022 lalu.
Pada waktu itu, Gus Barra yang juga merupakan wakil bupati Mojokerto turut terseret. Meski akhirnya gugatan terpaksa dicabut akibat ditunggangi isu SARA.
Cerdas dan Tajam
Akhir tahun 2017 adalah saat pertama sekali pria berdarah batak ini terjun ke dunia Jurnalistik. Menjadi salah satu siswa dan lulus terbaik dari Lembaga Pendidikan Jurnalis di Komunitas Jurnalis Jawa Timur. Mengabdikan diri pada masyarakat dengan tulisan-tulisan yang tajam dan berani menyorot kebijakan publik yang merugikan.
Keberanian dan ketajaman tulisannya, membawa Pria kelahiran Sumatera ini menjadi pimpinan Redaksi salah satu media online dan cetak di Mojokerto pada tahun 2020.
Tugas jurnalistik menuntut dirinya belajar lintas keilmuan. Mulai hukum, agraria, kriminolog, politik, lelang konstruksi hingga berbagai peraturan perundangan.
Tugas jurnalistik ini juga yang membawanya harus bertemu dengan para pemangku kebijakan dan juga masyarakat dari segala lapisan.
Kercerdasannya menarik perhatian beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat. Ia dipercaya memimpin beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat. Mulai dari tingkat Kabupaten hingga Provinsi.
Sorotan utama mengarah kepada kebijakan-kebijakan publik yang membebani dan merugikan masyarakat.
Mejadi Caleg DPRD Kota Mojokerto
Berbekal pengalaman di dunia jurnalistik, Henri Samosir, memilih maju ke dunia politik dengan kendaraan Politik Partai Solidaritas Indonesia. Baginya PSI adalah partai yang masih terus konsisten melawan Korupsi, Intoleransi dan Politik uang.
Partai yang identik dengan anak muda itu, menjadi kendaraan politik yang diyakini akan membawa perubahan bagi kota Mojokerto.
Maju dari dapil Kranggan, Samosir memastikan dirinya tidak akan masuk dan terjebak dalam politik uang.
Menurutnya, Masyarakat kota Mojokerto adalah pemilih cerdas dan tidak mudah terpengaruh dengan uang.
Mengabdikan diri lewat jalur legislatif adalah cita-cita yang ingin digapai dan ingin dipersembahkan bagi masyarakat kota Mojokerto.
Penulis : M. Santoso.