KotaKita.Net-Jakarta Barat| Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) Jakarta Barat mengadakan persekutuan perdana, dalam bentuk Christmas Gathering yang diadakan di GKAI Pos PI Citra Allah, Cengkareng. Senin, (13 Januari 2025).
Diadakan di Pos Pembinaan Iman Citra Allah yang digembalakan oleh Ev. Toga Hutauruk, Natal PGLII Jakarta Barat dihadiri 20 orang pendeta dan gembala di sekitar Cengkareng, Kalideres, Kapuk dan Jelambar, dan dihadiri penyuluh dari Bimas Kristen.
Christmas Gathering PGLII Jakarta Barat ini diadakan dengan konsep yang sangat tidak biasa. Tidak diadakan di hotel atau di gedung gereja besar, namun di satu gereja kecil, gereja rumah, di lingkungan yang sangat ekstrim, yang terkenal sebagai lingkungan narkoba di Jakarta Barat.
Terobosan yang berani yang dilakukan Ketua PGLII Jakarta Barat, Pdt. Ang Rusli ini, cukup mengejutkan gembala-gembala beberapa gereja anggota.
Rasa terkejut yang mungkin sama seperti terkejutnya para gembala dan orang Majus ketika datang dan menemukan bahwa Sang Juruselamat juga ternyata memilih sebuah kota kecil, bahkan sebuah kandang domba sebagai tempat lahir-Nya ke dunia.
Kristus mau datang ke tempat yang paling hina karena hati Tuhan juga ada di sana, untuk menyelamatkan orang-orang berdosa.
Acara turut dihadiri Penyelenggara Bimas Kristen, Bapak Oktavianus Kristanto bersama dengan delapan orang Penyuluh Agama Kristen hadir dan memberi dampak di gereja kecil yang terletak di Jl. Akik Ujung Kampung Ambon.
Para Penyuluh bahkan terjun langsung memimpin rangkaian ibadah, dimana Ibu Herlince bertindak sebagai worship leader dan Bapak Poerwadi sebagai pianis.
Mengutip 2 Korintus 13:14, Ketua PGLII, Pdt. Ang Rusli menyampaikan renungan Natal tentang “Kehadiran Kristus yang Berdampak.” Ketua PGLII menjelaskan bahwa gereja Tuhan dan pemerintah hadir untuk berdampak bagi masyarakat.
Pelayanan hanya bisa berdampak jika setiap hamba Tuhan memberi diri dipimpin Roh Kudus. Roh Kudus menuntun Hamba Tuhan untuk mengetahui kebutuhan jemaat dan pergumulan jemaat yang sering kali tidak bisa diungkapkan.
Dalam Sambutannya, Penyelenggara Bimas Kristen turut menegaskan pesan untuk menjadi pelayan Tuhan yang berdampak dimulai dari diri kita sendiri mengusahakan agar kita menjadi pelayan Tuhan yang sempurna dan sehati sepikir satu dengan lainnya.
“Dengan kesungguhan itu maka pelayanan gereja Tuhan akan semakin berdampak,” Kata Penyelenggara Bimas Kristen.
Sambutan juga diberikan oleh Ketua Forum Musyawarah Antar Gereja, Pdt. Andy Solaiman, dan Ketua Asosiasi Pendeta Indonesia, Pdt. Timotius Alexander.
Acara berlangsung dengan khidmat dan ditutup dengan ramah tamah, yang didahului dengan doa oleh, Pdt. Markus selaku Pembina API Jakarta Barat.