Bojonegoro Kota Kita, – CV. Yudistira Jaya diduga mendapat kesempatan ekslusif dari Pokja UKPBJ dan Dinas PU Binamarga Kabupaten Bojonegoro. Perusahaan ini tidak terverifikasi menurut Keputusan Deputi I Nomor 3 Tahun 2018 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah (LKPP). Meski demikian, Perusahaan ini menyabet dua pekerjaan jalan bernilai Rp. 15,3 milyar. Jumat (23/6/2023).
Keberadaan CV. Yudistira Jaya dalam tender jasa konstruksi patut mendapat perhatian serius. Bukan tanpa alasan, perusahaan jasa konstruksi yang bernaung dibawah Asosiasi Gakindo ini terlihat janggal. Pasalnya, data penyedia tidak terintegrasi sama sekali pada Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKaP) LKPP.
Menurut keputusan Deputi I Nomor 3 Tahun 2018 LKPP, yang disebut pelaku usaha teverifikasi adalah Pelaku usaha yang telah memiliki akun SPSE, terdaftar di SIKaP dan telah lulus dalam pembuktian kualifikasi.
Pada umum nya, penyedia barang/jasa yang memiliki akun SPSE diminta untuk mengintegrasikan data ke SIKaP LKPP sebelum mengikuti paket tertentu. Namun tidak demikian dengan perusahaan yang bermarkas di Jl. Setyabudi 90 Bojonegoro ini.
Didalam database LKPP tidak sedikitpun didapati informasi publik terkait perusahaan ini. Artinya perusahaan ini tidak terdaftar di SIKaP LKPP.
Dalam penelusuran awak media, secara umum ada beberapa indikasi mengapa hal ini terjadi. Yang paling umum berkaitan Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang telah mati dan tidak diperpanjang. Hal ini banyak ditemui pada peralihan tahun 2020 lampau.
Meski tidak terdaftar dalam SIKaP, CV. Yudistira Jaya dinyatakan terverifikasi oleh Pokja UKPBJ kabupaten Bojonegoro dan memenangkan 2 tender jalan. Rekonstruksi jalan Lengkong-Prambatan senilai Rp. 7,4 milyar dan Rekonstruksi Jalan Cendikia (Sukorejo-Ngampel) senilai Rp. 7,9 Milyar disabet dengan mudah.
Mungkinkah Pokja UKPBJ kabupaten Bojonegoro tidak mengetahui hal ini? Ataukah memang ada perlakuan khusus bagi CV. Yudistira Jaya? Siapa dibalik CV. Yudistira Jaya? Media Kota kita mencoba menghubungi Kontraktor pelaksana lewat sambungan seluler. Hingga berita ini tayang pihak CV yang berkerja di Rekonstruksi jalan Lengkong-Prambatan masih belum bersedia memberi klarifikasi. (Ladimin/Red)