Sempat Diwarnai Insiden, Karnaval Desa Harjokuncaran Tetap Berlangsung Lancar dan Meriah

Kotakita.net, Malang – Gebyar pawai karnaval budaya yang digelar oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Minggu (22/10/2023), berlangsung dengan meriah meski sempat terdapat insiden intimidasi antara oknum warga setempat dan salah seorang wartawan yang meliput.

Karnaval budaya Desa Harjokuncaran sendiri dihadiri oleh Muspika Sumbermanjing Wetan, Kepala Desa Arief Sujono, dan seluruh perangkat desa.

Pelaksanaan Karnaval budaya tersebut diikuti 41 peserta dengan menampilkan suguhan ragam budaya kearifan lokal yang menarik dari para peserta baik lembaga pendidikan maupun masyarakat umum tampak begitu semangat mengikuti kegiatan tersebut.

Ditemui di Balai Desa Harjokuncaran, mewakili Kepala Desa, Ketua panitia karnaval Shobikin kepada awak media menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari acara menyambut HUT ke-49 Desa Harjokuncaran.

“Kita tadi start mulai jam sembilan pagi, dan diikuti oleh Lembaga Pendidikan sekitar 11 peserta, serta masyarakat umum 30 tim peserta.”ungkap Shobikin

Panitia serius dalam mempersiapkan kegiatan tersebut. Mulai dari menilai estetika, keserasian kostum, dan kekompakan peserta, pihak panitia hingga mendatangkan ahli dibidangnya.

“Kita menghadirkan tiga orang Dosen Kesenian dan kebudayaan, untuk menilai penampilan peserta, sehingga para peserta semangat memberikan yang terbaik dan maksimal.”jelasnya.

Karnaval budaya ini menurut Shobikin, bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan dan juga membuat banyak wisatawan datang.

“Dengan adanya karnaval budaya ini, kalau kita lihat sepanjang jalan banyak pedagang kecil dan UMKM, sehingga kegiatan ini juga bisa bermanfaat bagi masyarakat.”ujarnya.

Sementara itu di konfirmasi terkait insiden antara oknum warga dan salah satu wartawan dari DMTV yang meliput, Shobikin menjelaskan bahwa oknum tersebut bukan bagian dari kepanitian.

“Bukan panitia mas, kalau dari panitia semua pakai seragam, sedangkan panitia sangat wellcome jika ada media yang meliput.”pungkasnya.

“Besok mas, kita akan bantu mediasi antara pihak warga dan rekan media yang tadi sempat berselisih paham.”tegasnya

Lebih lanjut, Aipda Gigih mengaku dirinya tidak mengetahui kejadian tersebut, dan berharap kejadian tersebut bisa diselesaikan dengan kekeluargaan.

Sementara itu menurut keterangan NT Wartawan DMTV, Perselisihannya dengan dengan oknum warga setempat tersebut, terjadi berawal ketika dirinya ingin mengambil gambar dan video di lapangan tempat start.

“Saya waktu itu sudah sopan ijin meliput dengan menunjukan surat tugas di pintu masuk pertama dan disambut hangat oleh panitia. Namun begitu pindah tempat, saya bertemu dengan seseorang yang menjaga portal masuk. Disitulah kejadian tersebut terjadi.”ujar NT

Menurut NT, warga tersebut melarang meliput dan ingin merampas surat tugas yang ditunjukkannya.

“Gak usah wartawan-wartawanan.(Tidak perlu wartawan-wartawanan=red) dia bilang begitu sambil teriak-teriak dan menarik saya dari atas sepeda motor.”jelas NT.

Dengan kejadian tersebut, NT merasa terintimidasi dan membuatnya malu karena diperlakukan seperti itu didepan umum.

“Kita masih menunggu itikad baik dari warga tersebut yang akan di mediasi oleh Bhabinkamtibmas.”pungkasnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *